Add

Selasa, 12 Desember 2023

Poblematika Dakwah Kampus - Pena Kehidupan


Dakwah kampus merupakan bagian penting dari proses perbaikan masyarakat untuk menuju Indonesia yang madani. Dakwah ini sesuai namanya yaitu proses dakwah islamiyah yang bertempatkan di kampus dengan target dakwahnya yaitu masyarakat kampus. Seperti dakwah pada umumnya yang sudah sunatullah akan mengalami problematika, maka dakwah kampus pun memiliki problematikanya tersendiri. Terlebih di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang merupakan kampus pendidikan sehingga menjadi sangat potensial untuk menerapkan nilai-nilai pemahaman dari suatu organisasi atau kelompok. Hal ini dikarenakan mahasiswa dari kampus ini akan sangat potensial pula untuk menyebarkan pemahamannya selama di kampus ketika lulus yang sebagian besar bekerja sebagai tenaga pendidik. Keadaan ini menjadikan tantangan sekaligus peluang bagi lembaga dakwah kampus untuk berperan lebih dalam dakwah islam. Namun adakalanya justru tantangan dan masalah itu hadir tidak hanya dari luar tetapi dari lembaga dakwah itu sendiri. Masalah yang banyak dihadapi dari internal lembaga dakwah yaitu kefuturan para anggota lembaga dakwah, yang menyebabkan program dakwah tidak maksimal dijalankan.

Padahal tantangan dakwah akan semakin beragam seiring dengan perkembangan zaman. Maka tantangan ini haruslah diiringi dengan kesiapan dan kematangan dari lembaga dakwah dalam menjawab tantangan tersebut. Kesiapan ini dibutuhkan karena setiap tahun problematika dakwah akan senantiasa berubah, maka dibutuhkan respon yang cepat menanggapi perubahan problematika tersebut. Perubahan nyata problematika dakwah tersebut bisa kita lihat sebagaimana yang terjadi tahun ini yaitu pandemi virus corona. Pandemi virus corona membuat strategi dakwah yang sudah dirancang dari awal berubah seiring dengan metode dakwah yang harus dilakukan dalam jarak jauh. Ini tentu merupakan tantangan baru yang sebelumnya tidak pernah kita prediksikan. Maka dalam hal ini kesigapan lembaga dakwah dalam mentransformasi program kerja dan metode dakwah sangat menentukan keberhasilan dari dakwah kampus ini.

Kesigapan dalam menghadapi tantangan dakwah ini tidak terlepas dari kualitas dan kuantitas penggerak lembaga dakwah tersebut. Penggerak lembaga dakwah dalam hal ini yaitu mahasiswa yang tergabung dalam lembaga dakwah kampus yang bisa kita sebut sebagai aktivis dakwah. Kualitas dan kuantitas aktivis dakwah ini sangat menentukan keberhasilan program dakwah yang telah direncanakan. Seberapa besar ketercapaiannya akan bergantung dari pengelola program tersebut dalam menjalankannya.

Namun bagaimana ketercapaian ini akan maksimal ketika para pengemban dakwah atau para aktivis dakwah justru memiliki keimanan yang lemah. Istilah yang sering dipakai dalam hal ini yaitu futur, yang merupakan suatu kondisi dimana keimanan seseorang melemah. Melemahnya keimanan ini erat kaitannya dengan maksiat yang masih dilakukan, baik secara sadar ataupun secara tidak sadar. Akibat hal ini maka sering terjadi anggota dakwah yang hilang secara tiba-tiba tanpa kabar dengan dalil kesibukan di organisasi lain atau kepentingan pribadi. Padahal sejatinya waktu yang ada itu pasti cukup ketika setiap aktivis dakwah mampu mengatur waktunya dengan baik. Inilah penyebab masalah internal yang harus senantiasa diwaspadai oleh setiap anggota lembaga dakwah agar keberjalanan program dakwah menuai keberkahan dalam setiap aktifitasnya.

Selain masalah dari pengemban dakwah, masalah lain yang harus senantiasa dipahami oleh setiap aktivis dakwah adalah kebijakan kampus khususnya di UPI. Hal ini dikarenakan keputusan perkuliahan tahun 2021 masih belum diputuskan apakah akan tatap muka ataukah masih daring. Walaupun menteri pendidikan dan kebudayaan sudah memperbolehkan kuliah tatap muka, tapi keputusan akhirnya tetaplah kepada rektor dari masing-masing kampus. Oleh sebab itu, para aktivis dakwah harus senantiasa siap untuk menerima setiap tantangan dan perubahan kampus yang akan selalu bergerak dinamis dari masa ke masa. Kesiapan akan semakin kuat ketika ruhiyah setiap aktivis tetap terjaga dengan baik.

Maka dari itu untuk menghadapai perubahan dan problematika yang ada dalam dakwah kampus sangat dibutuhkan para aktivis dakwah yang selalu siap dalam perubahan zaman. Kesiapan ini akan semakin paripurna ketika ruhiyah para aktivis senantiasa terjaga. Sehingga keberkahan dalam dakwah apapun bentuknya akan senantiasa diperoleh. Karena yang terpenting dari dakwah ini bukan sekedar kualitas dan kuantitas melainkan yang paling agung adalah keridhaan Allah Swt.

0 komentar:

Posting Komentar