Add

Selasa, 12 Desember 2023

Desember - Pena Kehidupan



Aku tutup semua kisah perjalanan di masa lalu dengan Desember, bulan akhir yang selalu menjadi awal untuk memulai segalanya.
Senja di bulan Desember, terlihat indah di atas kota Bandung yang sarat akan makna. Paduan gelombang energi bersatu padu membentuk sebuah warna keindahan yang siap berubah dalam sekejap saja mata memandang. Suara bising perkotaan di jam pulang kerja dan bunyi-bunyi klakson terdengar riuh dari kejauhan.

Aku masih duduk memandang dia yang perlahan-lahan terbenam dan hilang. Lalu Sekejap mataku terbelalak dengan langit yang dengan cepat berubah. Keindahan, bising kota dan riuh bebunyian tanpa terasa hilang digantikan dengan kesunyian. Sepi, sunyi, dan gelap. Mataku hampir tidak bisa melihat kecuali sekelibat bayangan dari kejauhan, sangat jauh di alam bawah sadar dan ketidakpastian.

Aku mulai menggigil dengan sapaan udara malam utara bandung raya. Kini mataku pun sudah tidak bisa melihat, semuanya terlihat gelap tanpa cahaya tanpa harapan dan kehidupan. Hanya hati dan pikiran yang terus berdebat. Mereka terus mencari pembenaran dengan bisikan-bisikan nya. Apakah aku masih layak untuk berada atau memang seharusnya sudah tiada.

Hingga malam makin gelap dan pekat, saat ketakutan mulai memuncak. Seberkas cahaya dari kejauhan muncul mendekat dan semakin dekat. Bukan cahaya bulan atau bintang, cahaya itu adalah seberkas harapan dari masa depan. Cahaya yang hadir penuh kedamaian, tidak menyilaukan dan begitu menenangkan.

Di ujung malam bulan Desember, saat gelapnya malam mulai tergantikan dengan cahaya harapan. Aku ingin menyampaikan bahwa aku sudah tidak takut lagi akan kehilangan karena di baliknya akan ada kata menemukan. Aku sudah tidak takut lagi dengan masa lalu, karena setelahnya akan ada masa depan.

Terimakasih untuk semua kisah dalam perjalanan, aku cukupkan dengan Desember sebagai akhir dari masa lalu dan akan menjadi awal dari kisah yang baru, masa depan.

0 komentar:

Posting Komentar