Add

Sabtu, 17 Juli 2021

DESAIN EKSPERIMEN


DESAIN EKSPERIMEN dalam STATISTIKA


STUDI STATISTIK (statistical Study)

> Studi Observasi(Observation Study)

Seorang peneliti hanya melakukan pengamatan terhadap subjek (e.g., pengukuran karakteristik) tanpa melakukan tindakan apapun yang dapat mempengaruhi hasil pengamatan.

> Studi Eksperimen (Experimental Study)

Seorang peneliti menerapkan satu treatment tertentu terhadap subjek sebelum melakukan pengamatan memahami efek dari treatment yang diberikan.


Observation Study : contoh

Sebuah penelitian dilakukan untuk mengamati laju kecepatan kendaraan yang melintas Merdeka pada pukul 10 sampai dengan 12 malam

Pengukuran kecepatan kendaraan dilakukan dengan bantuan speed gun selama 90 hari

 

Experimental Study : contoh

Sebuah penelitian dilakukan untuk mengamati efek dari pemberian suplemen vitamin D3 140 pasien dengan tingkat antibodi rendah.

Sebanyak 7-0 pasien menerima 4000 IU vitamin D3 per hari selama 1 tahun dan 70 pasien sisanya menerima placebo.

Hasil pengamatan terhadap dua kelompok pasien ini dibandingkan


Desain Eksperimen (Experimental Design)

  1.  Kendali (Control)

  2. Pengacakan (Randomisation)

  3. Replikasi (Replication)


Experimental Design : Control (Kendali)

Gambar


Experimental Design: Control(Kendali)

  1. Kendali (control) dapat dilakukan dengan menerapkan

> Bilinding

> Double Blinding

  1. Bilinding

>Subjek eksperimen tidak mengetahui apakah seorang subjek menerima treatment atau placebo

  1. Double Blinding

> Baik peneliti maupun subjek eksperimen tidak mengetahui apakah seorang subjek menerima treatment atau placebo

> Dibutuhkan pihak ketiga untuk mendistribusikan treatment dan plasebo kepada subjek eksperimen


Experimental DesignL Randomisation (Pengacakan)

Random Blocked Design

> Keseluruhan subjek eksperimen akan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik tertentu (e.g., rentang usia, jenis kelamin)

.

> Subjek di tiap kelompok dipilih secara acak untuk dimasukkan dalam treatment group dan control group.


Experimental Design : Replication (replikasi)

Untuk meningkatkan validitas dari hasil eksperimen, dibutuhkan replikasi atau pengulangan eksperimen dengan kondisi serupa atau mirip.

Replika melibatkan subjek eksperimen yang berbeda, dengan demikian replika juga akan memperbesar ukuran dari subjek eksperimen (sample size) yang juga dapat menunjang validitas dari eksperimen.


Dengan Eksperimen (contoh)

Sebuah perusahaan mendesain suatu eksperimen untuk menguji efektivitas dari suatu produk permanen karet yang dikembangkan membantu seorang yang ingin berhenti merokok.

Sepuluh orang perokok berat dilibatkan sebagai subjek eksperimen. Lima orang di antaranya diberikan permen karit dan lima sisanya diberikan plasebo. Setelah dua bulan berjalan, kesepuluh subjek eksperimen ini dievaluasi dan didapati kelima subjek penerima permen karet telah berhenti merokok.

Apakah kita bisa menyimpulkan bahwa produk permen karet ini efektif? Permasalahan apa yang terdappat pada desaion exsperimen ini?



Tentang dalam Experimental Study

  1. Confounding/Lurking variable

> Faktor eksternal (dan tidak perhitungkan sebelumnya) yang berpotensi memberikan pengaruh terhadap eksperimen.

  1. Placebo effect

> Subjek eksperimen memberikan reaksi positif walau subjek tersebut menerima placebo (treatment palsu)

  1. Hawtgire effect

> Perubahan perilaku dari subjek eksperimen setelah mengetahui bahwa terlibat eksperimen.


0 komentar:

Posting Komentar